TEMPO.CO, Jakarta - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. memperkirakan kebijakan uang muka atau DP nol persen untuk pembelian properti bakal semakin meningkatkan permintaan dari konsumen kelas menengah.
Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Adhi menjelaskan, penjualan properti oleh perseroan pada tahun lalu telah didominasi oleh pembeli kelas menengah dengan harga rumah paling laris di rentang Rp 1,5 miliar — Rp 2 miliar.
“Memang kelas menengah itu problem-nya DP. Sebelumnya, kami memberikan cara bayar yang paling diminati konsumen yaitu DP cicil sejak 2019 dan di 2020 semakin banyak,” terang Adrianto kepada Bisnis, Sabtu, 20 Februari 2021.
Adrianto menuturkan sejak 2015 sudah terjadi pergeseran komposisi pembeli di sektor properti. Kala itu, pembelian properti untuk investasi bisa mencapai 30 persen — 35 persen sebelum turun hingga hanya 5 persen saat ini.
Dengan dominasi pembeli rumah dari end user atau pembeli rumah pertama, maka relaksasi dari pembayaran DP menjadi salah satu keringanan yang dicari. Pasalnya, keputusan dalam membeli rumah pertama membutuhkan banyak pertimbangan dibandingkan pembeli dengan niat investasi properti.
Emiten dengan kode saham SMRA itu juga menawarkan kebijakan DP cicil sejak 2019 yang terbukti diminati oleh pembeli kelas menengah. Dengan tambahan relaksasi DP nol persen dari pemerintah baru-baru ini, Adrianto optimistis marketing sales perseroan semakin kokoh.